Sosialisasi Pencegahan Anemia di Jaksel Diikuti 60 Peserta
Sebanyak 60 peserta mengikuti sosialisasi penguatan Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri untuk mencegah anemia yang diinisiasi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan.
U paya pencegahan anemia dapat optimal
Sekretaris Kota Jakarta Selatan, Ali Murthadho mengatakan, remaja putri pada masa pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi.
"Zat besi pada remaja putri sangat dibutuhkan tubuh untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan," ujarnya, di lokasi acara, Ruang Rapat Dirgantara, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin (29/4).
Sudinkes Jaksel Sosialisasi Penanggulangan Stunting Melalui Peran PosyanduAli mengajak semua pihak, baik dari unsur sekolah sebagai tempat belajar, orang tua hingga sektor kesehatan sebagai tenaga ahli untuk bersama-sama berperan aktif dalam upaya penanggulangan anemia remaja putri.
"Dalam kesempatan ini, saya imbau kepada Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 dan 2, Suku Dinas Kesehatan, serta Komite Sekolah dapat menindaklanjuti hasil pertemuan ini sesegera mungkin. Sehingga, upaya pencegahan anemia dapat optimal
," terangnya.Sementara itu, Kasi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Evelyn Hotma menambahkan, berdasarkan skrining anemia pada remaja putri Kelas 7 dan 10 Tahun Ajaran 2023/2024 didapati hasil sebanyak 52,81 persen mengalami anemia.
"Rinciannya, untuk anemia ringan sebesar 23,85 persen, anemia sedang mencapai 27,69 persen, dan anemia berat berjumlah 1,27 persen," bebernya.
Menurutnya, mengacu pada data anemia remaja di Jakarta Selatan tersebut, perlu dilakukan intensifikasi pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri dengan memprioritaskan pemberian tablet tambah darah melalui institusi sekolah.
Sosialiasi Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri ini bertujuan mengajak semua pihak terkait bersama-sama meningkatkan cakupan pemberian tablet tambah darah dan meningkatan kepatuhan konsumsi tambah darah bagi remaja putri.
"Kami juga ingin meningkatan pengetahuan sikap dan perilaku lintas sektor dalam penanggulangan anemia pada remaja putri. Hari ini kami mengundang guru UKS, Komite Sekolah serta perwakilan dari Sudin Pendidikan 1 dan 2 sebagai peserta sosialisasi," tandasnya.